Sabtu, 14 April 2018

Negeri Beruang Merah ( Rusia ) Dikecam Aktivitis Jelang World Cup 2018, Kenapa???



Rusia yang sering di juluki sebagai negeri Beruang Merah Menggelontarkan anggaran negara triliun rupiah. kenapa???? Di karena Pada musim panas tahun ini, Rusia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018.

Sejumlah infrasuktur di benahi, pembangunan di lakukan dan 12 stadion di 11 kota serentak di rombak lapangan hijaunya.

Para pejabat berharap, selama jalannya pertandingan sepak bola paling bergengsi dari 14 juni hingga 15 juli semuanya lancar. Akan tetapi ada satu hal yang mengganggu pikiran para aktivis lingkungan.

Mereka mengecam para panitia penyelenggaran Piala Dunia 2018 di karenakan memerintahkan pembunuhan sekitar 2000 anjing liar di seluruh Kota Rusia. Pembasmian anjing-anjing liar di lakukan sebelum perhelatan olahraga terbesar di dunia itu di mulai.

Para aktivis mengatakan, panitia membunuh anjing-anjing liar dengan kejam yakni dengan menembak atau menyuntikkan racun ke tubuh anjing ( di kenal sebagai eutanasia ).

Para panitia berkilah, anjing-anjing liar tersebut akan membawa penyakit rabies yang akan mengganggu berjalannya pertandingan bergengsi yang akan di adakan di Rusia tersebut. Namun para aktivis menganggap itu sebagai pembunuhan masal terhadap anjing-anjing liar.

Para aktivis memohon kepada komite Perlindungan Lingkungan Rusia Untuk mengirimkan surat kepada Menteri Olahraga Pavel Kolobkov, Untuk meminta agar sejumlah kota menggunakan metode manusiawi saat membunuh anjing-anjing liar. Tujuannya Untuk menghindarkan Reaksi negatif masyarakat.

Ini bukan Pertama kalinya Rusia menerima kecaman semacam itu. Pasalnya menjelang olimpiade musin dingin 2014 beberapa tahun yang lalu di sochi, para panitia juga berencana membunuh 2000 hewan liar di jalanan rusia demi melindungi citra negeranya.

Kecaman yang meluas dari aktivis lingkungan membuat Rusia terpaksa membalikkan keadaan.

Pemerintah lau  Berjanji untuk menggiring hewan-hewan liar tersebut ke tempat penampungan. Namun, kabar burung mengenai pemusnahan massal masih terdengar di telinga-telinga masyarakat.

Terlebih, meski dua tahun setelah Olimpiade berakhir, orang-orang-orang Rusia mengaku sering melihat anjing-anjing liar dibunuh di jalan.

Sepertinya bukan hanya Rusia saja yang berperilaku demikian.

Negara-negara yang menjadi tuan rumah pertandingan global sekelas Olimpiade juga mendapat kritik pedas atas praktik serupa yang di lakukan oleh Rusia.

Sebelum Olimpiade Musim Panas 2004 di Athena, panitia juga berencana untuk meracuni ribuan anjing liar di negaranya. Demikian halnya dengan pemerintah China, yang diduga mengirim ratusan ribu kucing dan anjing ke "kamp kematian" menjelang Olimpiade Beijing 2008.

Demi melindungi anjing-anjing liar ini dari megahnya Piala Dunia 2018, Presiden Rusia Vladimir Putin dipaksa untuk memikirkan ulang keputusan yang dikecam Dunia itu.

Alhasilnya pemerintah lokal mengeluarkan pernyataan yang memastikan Bahwa hewan-hewan liar itu akan dikirim ke tempat penampungan.

0 komentar:

Posting Komentar